Keamanan Jaringan
Adalah salah satu pusat perhatian dalam keamanan jaringan dengan mengendalikan access terhadap resources jaringan. Bukan saja sekedar mengontrol siapa saja yang boleh mengakses resources tersebut, pengontrolan akses ini juga harus memanage bagaimana si subject (user, program, file, database, computer, dll, atau lebih tepatnya infrastruktur jaringan kita).
Prinsip Keamanan Jaringan
- Kerahasiaan (confidentiality), dimana object tidak dibocorkan kepada subject yang tidak seharusnya berhak tehadap object tersebut, atau lazim disebut tidak authorize.
- Integritas (integrity), bahwa object tetap orisinil, tidak diragukan keasliannya, tidak dimodifikasi dalam perjalannya dari sumber menuju penerimanya.
- Ketersediaan (availability), dimana user yang mempunyai hak akses atau authorized users diberi akses tepat waktu dan tidak terkendala apapun.
Jenis Ancaman Jaringan :
- DOS/DDOS =>merupakan bentuk serangan pada jaringan yang dapat menghabiskan sumber daya.
- Paket Sniffing => prinsip dasarnya pencurian jenis ini adalah bahwa semua koneksi ethernet yang bersifat broadcast.
- IP Spoofing => adalah model serangan yang bertujuan untuk menipu seseorang. Dilalui dengan cara mengubah alamat asal sebuah paket sehingga dapat melewati firewall yang telah dipasang.
- DNS Forgery => melakukan data-data DNS. Seseorang penyerang membutuhkan informasi sebagai berikut :
- Nama identitas pertanyaan
- Port tujuan pertanyaan
- Alamat IP, DNS, resolver
- Informasi yang ditanyakan
- Waktu pertanyaan
- DNS Cache => adalah memanfaatkan cache dari setiap server DNS yanh merupakan tempat penyimpanan sementara data-data domain.
- Junk Mail => ancaman ini adalah dengan adanya surat sampah akan memperbesar kapasitas inbox email, sehingga email lain yang penting tidak dapat masuk karena kapasitas inbox telah penuh.
- Digital signature => adalah jenis kitogafi arsimetik. Untuk pesan yang dikirim melalui saluran yang aman, baik yang dilaksanakan tanda tangan digital penerima memberikan alasan untuk percaya bahwa pesan yang dikirim oleh pengirim yang diklaim.
- Patch => adalah sebagian kecil dari perangkat lunak yang dirancang untuk memperbaiki masalah dengan memperbarui program komputer atau data pendukung. Walaupun dimaksudkan untuk memperbaiki masalah, baik yang dirancang, patch kadang-kadang dapat memperkenalkan masalah.
- Spamming (spam) => sebagai email yang tak diundang ini, newsgroup, atau pesan diskusi forum, bisa merupakan iklan dari vendor atau bisa berisi kuda Trojan. Spam pada umumnya bukan merupakan serangan jaringan akan tetapi hampir mirip DoS.
Ancaman Kamanan Jaringan Dan Metoda Umum yang Dipakai
- Memaksa masuk dan kamus password
Jenis ancaman keamanan jaringan ini lebih umum disebut sebagai Brute Force and Dictionary. Serangan ini adalah upaya masuk kedalam jaringan dengan menyerang database password atau menyerang login prompt yang sedang aktif, berupaya untuk menemukan password dari account user dengan cara sistematis mencoba berbagai kombinasi angka, huruf, atau simbol.
Untuk mengatasi serangan keamanan jaringan ini, anda seharusnya mempunyai suatu policy tentang pemakaian password yang kuat diantaranya untuk tidak memakai password yang dekat dengan kita,misal nama kita,dll.
- Denial of Services (DoS)
- Distributed Denil of Services (DDoS), terjadi saat penyerang berhasil mengkompromi beberapa layanan sistem dan menggunakannya sebagai pusat untuk menyebarkan serangan terhadap korban lain.
- Distributed Refelective Deniel of Services (DRDoS), yakni memanfaatkan operasi normal dari layanan Internet, seperti protocol-2 update DNS dan router,menyerang fungsi dengan mengirim update.
- Serangan keamanan jaringan dengan membanjiri sinyal SYN kepada sistem yang menggunakan protocol TCP/IP dengan melakukan inisiasi sesi komunikasi.
- Serangan keamanan jaringan dalam bentuk Smurf Attack terjadi ketika sebuah server digunakan untuk membanjiri korban dengan data sampah yang tidak berguna.
- Serangan keamanan jaringan Ping of Death, adalah serangan ping yang oversive.
- Stream Attack, terjadi saat banyak jumlah paket yang besar dikirim menuju ke port pada sistem korban menggunakan sumber nomor yang random.
- Serangan Man-in-the-middle (serangan pembajakan)
- Dengan jalan mengcopy atau menyusup traffic antara dua party.
- Para penyerang memposisikan dirinya dalam garis komunikasi dimana dia bertindak sebgai proxy atau mekanisme store and forward (simpan dan lepaskan).
No comments:
Post a Comment